Equity World | Wall Street melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Nasdaq turun tajam karena pengumuman Federal Reserve tentang penghentian yang lebih cepat untuk stimulus era pandemi mendorong investor menjauh dari big tech dan menuju sektor yang lebih sensitif secara ekonomi.

Mengutip Antara, Jumat, 17 Desember 2021, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 29,79 poin atau 0,08 persen, menjadi 35.897,64. Indeks S&P 500 tergelincir 41,18 poin atau 0,87 persen, menjadi 4.668,67 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 385,15 poin atau 2,47 persen, menjadi 15.180,43.

Jumat Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Beragam | Equity World

Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan terangkat 1,21 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor teknologi merosot 2,86 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terburuk.

Saham-saham teknologi seperti Nvidia, Apple, Microsoft, Amazon, dan Tesla terperosok antara 2,6-6,8 persen, memukul indeks Nasdaq dan S&P 500. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun tipis. Sebagian besar saham-saham pertumbuhan kelas berat itu mengungguli pasar yang lebih luas pada 2021, dengan Nvidia melejit lebih dari 100 persen tahun ini.

Bank sentral AS mengatakan bahwa pihaknya akan mengakhiri pembelian obligasi pada Maret dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga tiga perempat poin hingga akhir 2022. Itu menyenangkan investor yang semakin khawatir tentang lonjakan inflasi terkait pandemi covid. Tetapi kondisi itu berkontribusi pada aksi jual di saham-saham pertumbuhan.

Indeks saham yang harganya di bawah nilai intrinsiknya S&P 500 naik 0,7 persen, sedangkan indeks saham-saham pertumbuhan turun 2,1 persen, mencerminkan pandangan investor saham dengan pertumbuhan tinggi cenderung berkinerja buruk ketika suku bunga naik.

"Anda melihat uang keluar dari (saham-saham) pertumbuhan, sebagaimana mestinya. Jika kita memasuki lingkungan di mana suku bunga naik, saham-saham pertumbuhan akan menjadi kurang menarik," kata Dennis Dick, pedagang di Bright Trading LLC.

"Ada banyak ketidakpastian saat kita memasuki 2022. Kita akan memiliki Fed yang lebih hawkish yang akan menarik diri," tambahnya.

Harga produsen dan konsumen

Data terbaru tentang melonjaknya harga produsen dan konsumen, serta varian virus korona Omicron yang menyebar cepat, telah memicu kecemasan. Namun demikian, S&P 500 tetap naik sekitar 25 persen pada tahun 2021 dan diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.

Indeks Volatilitas CBOE, yang sering dianggap sebagai pengukur ketakutan Wall Street, turun ke level terendah tiga minggu. Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat secara moderat minggu lalu, tetap pada level yang konsisten dengan kondisi pasar tenaga kerja yang


This free site is ad-supported. Learn more