Equityworld Futures | Isu AS-China 'Digoreng' Lagi, Bursa Saham Asia Melemah

Equityworld Futures | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (26/11/2019), di zona merah.

Pada penutupan perdagangan, indeks Hang Seng turun 0,29%, indeks Straits Times terkoreksi 0,4%, dan indeks Kospi melemah 0,1%. Sementara itu, indeks Nikkei naik 0,35% dan indeks Shanghai menguat tipis 0,03%.

Bursa saham Benua Kuning melemah kala hubungan AS-China di bidang perdagangan semakin mesra saja. Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa negosiator dagang dari AS dan China menggelar pembicaraan via sambungan telepon pada pagi hari ini waktu setempat.

Delegasi AS diwakili oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, sementara Wakil Perdana Menteri China Liu He menjadi perwakilan dari pihak China.

Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa kedua belah pihak mendiskusikan permasalahan-permasalahan inti di bidang perdagangan. Kedua belah pihak disebut oleh Beijing setuju untuk tetap berkomunikasi guna menyegel kesepakatan dagang tahap satu.

"Kedua pihak berdiskusi guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan inti yang ada, mencapai konsensus terkait cara yang akan digunakan guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, serta setuju untuk tetap berkomunikasi terkait dengan permasalahan-permasalahan yang masih tersisa supaya kesepakatan dagang tahap satu bisa diteken," tulis Kementerian Perdagangan China dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan pada pagi hari ini waktu setempat, Selasa (26/11/2019).

Lantas, perkembangan ini melengkapi pemberitaan terkait dengan perang dagang AS-China sebelumnya yang juga positif. Dalam publikasi yang dirilis pada akhir pekan kemarin, China mengumumkan bahwa pihaknya akan menaikkan besaran denda bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran di bidang hak kekayaan intelektual, seperti dilansir dari CNBC International.

Equityworld Futures
Harga Emas Antam Dipatok Rp 745 Ribu per Gram | Equityworld Futures
Seperti yang diketahui, pelanggaran dalam hal hak kekayaan intelektual merupakan salah satu faktor dibalik meletusnya perang dagang AS-China. Sebelumnya, China bersikukuh supaya AS tak mengutak-atik masalah ini dan fokus terhadap masalah yang menurut mereka lebih mudah untuk dibenahi yakni defisit neraca dagang AS dengan China.

Lantas, melunaknya China di bidang hak kekayaan intelektual dengan membebankan denda yang lebih tinggi bagi sang pelanggar menunjukkan bahwa Beijing semakin membuka diri untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu dengan AS.

Aksi ambil untung tampak menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning. Maklum, apresiasi yang dibukukan oleh bursa saham Benua Kuning terbilang sudah besar sehingga membuat pelaku pasar tergiur untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diraup.

Indeks Hang Seng misalnya, sudah menghijau dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Jika ditotal, apresiasi dalam periode dua hari tersebut sudah mencapai 1,99%. Kemudian, indeks Kospi juga sudah menghijau dalam dua hari perdagangan sebelumnya dengan total apresiasi sebesar 1,28%.


This post is ad-supported
 
Learn more about RevenueStripe...