Equity World | Aksi Jual Mereda, Mau ke Mana Sebenarnya Harga Emas?
Equity World | Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin (11/11/19) setelah anjlok tajam sepanjang pekan lalu. Kenaikan harga emas pada hari ini terbantu memburuknya sentimen pelaku pasar di perdagangan sesi Asia, hal ini terelihat dari memerahnya bursa saham utama Benua Kuning.
Harga emas menguat 0,25% ke US$ 1.462,08 pada pukul 13:07 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Emas yang anjlok 3,7% sepanjang pekan lalu hingga mencapai level terendah tiga bulan tentunya membuat harganya terlihat lebih murah dan memicu aksi beli. Apalagi, kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China masih simpang siur.
Mengutip CNBC International pada Kamis (7/11/19), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan baik AS maupun China setuju untuk membatalkan rencana pengenaan berbagai bea masuk. Perundingan yang konstruktif dalam dua pekan terakhir membuat kedua negara sudah dekat dengan kesepakatan damai dagang fase I.
Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, juga menegaskan bahwa belum ada kesepakatan soal penghapusan bea masuk. Dia menilai China melakukan klaim sepihak.
"Sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai pencabutan bea masuk sebagai syarat ditandatanganinya perjanjian damai dagang fase I. Mereka (China) mencoba bernegosiasi di ruang publik," tegas Navarro dalam wawancara bersama Fox Business Network, seperti dikutip dari Reuters.
Presiden Trump juga mengkonfirmasi hal tersebut, ia mengatakan tidak setuju untuk membatalkan bea masuk, sebagaimana dilaporkan CNBC International pada Jumat waktu setempat.
Equity World
Harga emas murah, investor mulai kembali memburu si kuning | Equity World
Akan tetapi, China sepertinya masih ngotot memperjuangkan penghapusan bea masuk menjadi salah satu poin perjanjian damai dagang. Hu Xijin, Editor di harian Global Times yang berafiliasi dengan pemerintah, menyatakan bahwa tidak ada kesepakatan tanpa penghapusan bea masuk.
"Satu hal yang pasti adalah jika tidak ada pencabutan bea masuk, maka tidak ada perjanjian fase I," cuit Hu di Twitter.
Bantahan AS serta China yang ngotot membuat penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara terlihat masih belum akan terjadi dalam waktu dekat. Meski demikian pelaku pasar masih cukup optimistis kesepakatan pada akhirnya akan diteken. Hal ini membuat kenaikan potensi kenaikan harga emas belum terlalu kuat.
| This post is ad-supported |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar