Equity World | Harga Emas Pegadaian Makin Murah, Seminggu Turun Rp 30.000!
Equity World | Harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian tertekan oleh laju emas dunia sehingga harganya turun. Emas Antam dan Batik turun Rp 18.000 per gram dibanding dengan pekan lalu. Begitu juga dengan emas Retro dan UBS yang masing-masing turun Rp 30.000 dan Rp 25.000 per gram.
Pegadaian menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam dibanderol Rp1.007.000 per gram. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harganya rata-rata turun 0,49% hingga 0,54% dibanding kemarin.
Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 944.000. Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.
Pegadaian juga menawarkan emas Antam Batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas termahal harganya senilai Rp1.162.000 per gram. Harganya rata-rata turun 0,45% hingga 0,47% dibandingkan kemarin.
Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp 940.000 per gram. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harganya rata-rata turun 0,2% hingga 0,42% dibandingkan kemarin.
Harga emas Pegadaian masih tertekan oleh laju emas dunia yang lesu sepanjang pekan kemarin. Sepanjang minggu lalu, harga sang logam mulia terkoreksi 3,07%.
Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi… | Equity World
Pelemahan harga emas tidak lepas dari penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Ini karena emas dibanderol dalam dolar AS.
Ketika dolar AS naik, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas jadi turun, sehingga harga mengikuti.
"Faktor utama penekan harga emas adalah kebangkitan dolar AS. Emas dan dolar berebut posisi sebagai aset aman (safe haven). Sejauh ini dolar AS yang menang, karena kenaikan suku bunga membuat dolar AS lebih menarik," kata Jim Wykoff, Analis Senior Kitco Metals, sebagaimana diwartakan Reuters.
Meski sudah menaikkan suku bunga acuan 225 basis poin (bps) sepanjang tahun ini, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) belum akan berhenti. Dalam rapat bulan depan, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan hampir pasti akan kembali menaikkan Federal Funds Rate.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bps ke 2,75-3% adalah 58,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bps adalah 41,5%.
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS, terutama instrumen berpendapatan tetap. Sayangnya emas adalah instrumen yang tidak memberikan imbal hasil sehingga menjadi kurang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar