Equity World | Dibayangi Inflasi AS, Wall Street Ditutup Bervariasi
Equity World | Bursa AS Wall Street mencatat masih mengalami penurunan persentase mingguan terbesar dalam dua tahun. Hal itu karena investor bergulat dengan kemungkinan resesi yang semakin besar ketika bank-bank sentral global mencoba untuk menekan inflasi.
Equity World | Equity World | IHSG Rebound Terbatas, Saham Pilihan BUKA dan INDF Disarankan Buy
Inflasi yang sangat tinggi telah membuat bingung investor tahun ini karena Federal Reserve AS dan sebagian besar bank sentral utama telah mulai beralih dari kebijakan moneter yang mudah ke langkah-langkah pengetatan yang akan memperlambat ekonomi, mungkin menyebabkan resesi, dan berpotensi mengurangi pendapatan perusahaan.
Mengutip Reuters, Senin (20/6) masing-masing dari tiga indeks utama Wall Street turun minggu ketiga berturut-turut. Indeks acuan S&P 500 (.SPX) mengalami penurunan persentase mingguan terbesar sejak Maret 2020, puncak penurunan pandemi COVID-19.
Pada penutupan perdagangan, Jumat (17/6), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 38,29 poin, atau 0,13 persen, menjadi 29.888,78, S&P 500 (.SPX) naik 8,07 poin, atau 0,22 persen, pada 3.674,84 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 152,25 poin, atau 1,43 persen, pada 10.798,35.
Untuk minggu ini, Dow kehilangan 4,79 persen, persentase penurunan mingguan terbesar sejak Oktober 2020, S&P 500 kehilangan 5,79 persen dan Nasdaq turun 4,78 persen.
Indeks acuan S&P telah merosot sekitar 23 persen year-to-date dan baru-baru ini mengkonfirmasi pasar bearish dimulai pada 3 Januari. Dow Industrials berada di titik puncak untuk mengkonfirmasi pasar bearishnya sendiri.
Saham reli pada hari Rabu setelah The Fed menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin, kenaikan terbesar dalam hampir tiga dekade, sementara Bank of England dan Swiss National Bank juga menaikkan biaya pinjaman.
Pada hari Jumat, Ketua Fed Jerome Powell sekali lagi menekankan fokus bank sentral untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen saat berbicara di sebuah konferensi.
Data ekonomi pada hari Jumat menunjukkan, produksi di pabrik-pabrik AS turun secara tak terduga dalam indikasi terbaru bahwa aktivitas ekonomi sedang berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar