Equity World | Bursa Asia Cerah Bertenaga, Kok IHSG Malah Terkoreksi Dalam?
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Senin (29/5/2023), saat bursa Asia-Pasifik secara mayoritas menguat.
Equity World | IHSG Memerah Saat Bursa Saham Asia Menguat, Ada Apa?
Pada pukul 11:19 WIB, IHSG melemah 0,83% ke posisi 6.631,74. IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.600 setelah bertahan di level psikologis 6.700 beberapa hari sebelumnya.
Saat IHSG melemah, mayoritas bursa Asia-Pasifik terpantau menguat. Bahkan ada yang sudah melesat nyaris 1%.
Indeks Nikkei 225 Jepang dan ASX 200 Australia sudah melesat hingga 0,9%, nyaris 1%. Sedangkan untuk indeks Shanghai Composite China naik 0,15%, Straits Times Singapura menguat 0,19%, BSE Sensex India bertambah 0,69%, dan TAIEX Taiwan terapresiasi 0,75%.
Namun, untuk indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,27% dan Shenzen China merosot 0,82%.
Sementara di kawasan Asia Tenggara, hanya IHSG dan KLCI Malaysia yang terkoreksi. KLCI turun tipis 0,01%. Sedangkan sisanya juga menguat. Indeks PSEI Filipina menguat 0,37% dan SETi Thailand terapresiasi 0,55%.
Adapun untuk indeks KOSPI Korea Selatan pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur.
Pasar di Asia-Pasifik, kecuali Indonesia, merespon positif pertemuan Presiden AS, Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik, Kevin McCarthy, yang mulai mendekati kesepakatan untuk meningkatkan batas utang pemerintah sebesar US$ 31,4 triliun selama dua tahun.
Syaratnya Biden harus membatasi pengeluaran untuk sebagian besar sektor, seperti diungkapkan oleh seorang pejabat AS kepada Reuters.
Para investor mencermati perkembangan pembicaraan mengenai plafon utang ini, karena Biden dan McCarthy masih memiliki beberapa perbedaan pendapat menjelang akhir pekan yang panjang meskipun katanya sudah ada kesamaan visi.
"Semua indikasi menunjukkan bahwa kesepakatan sudah hampir tercapai dan reli ini akan berlanjut. Namun, jika akhir pekan berlalu tanpa adanya kesepakatan atau situasinya berantakan, maka kita mungkin akan menghadapi kerugian yang cukup signifikan pada hari Selasa," ungkap Scott Ladner, kepala investasi di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.
Sebagai informasi, bursa Wall Street akan tutup pada perdagangan Senin karena dalam rangka memperingati Hari Memorial.
Penguat laju pasar saham AS adalah saham teknologi terutama perusahaan produsen chip. Optimisme pasar terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi penopang saham-saham teknologi.
Di lain sisi, investor akan memantau serangkaian rilis data ekonomi di AS pada pekan ini, mulai dari data pengangguran AS yang diperkirakan meningkat menjadi 3,5% serta data gaji non pertanian (non-farming payroll/NFP) yang turun menjadi 195.000.
Akan tetapi, walaupun indikator menandakan bahwa ekonomi AS cenderung melemah pandangan para pelaku pasar terkait bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan 14 Juni nanti.
Adapun 64,2% investor yakin The Fed masih hawkish, berbanding terbalik sebelum pengumuman FOMC lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar