Equity World | Investor Was-Was Data Inflasi AS, Harga Emas Labil Kaya ABG
Equity World | Harga emas bergerak sangat labil menjelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) malam nanti.
Pada penutupan perdagangan Selasa (11/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 2003,14 per troy ons. Harga sang logam mulia menguat 0,66%.
Equity World | Saham Asia Diproyeksi Bertenaga Jelang Data Inflasi AS
Penguatan ini memutus tren negatif emas yang ambruk pada dua hari perdagangan sebelumnya.
Penguatan juga membawa emas kembali masuk ke level psikologis US$ 2000 per troy ons setelah terlempar kemarin.
Harga emas juga masih menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2023) pukul 06:50 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.004,24 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,05%.
Analis dari TD Securities, Bart Melek, menjelaskan emas kembali menguat karena pelaku pasar kini ragu-ragu jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan hawkish.
Kondisi tersebut ikut membuat dolar AS tertekan sehingga emas kembali diburu. Indeks dolar kemarin ditutup pada 102,2 atau lebih rendah dibandingkan Senin yang tercatat 102,5.
"Pada tahap ini, market tidak terlalu dipusingkan dengan kenaikan sebesar 25 bps. Apa yang dicari market lebih kepada kemungkinan pivot kebijakan dan sinyal-sinyal jika The Fed akan memangkas suku bunga pada semester II-2023," tutur Melek, kepada Reuters.
Ekspektasi pasar kini menunjukkan 72% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Mei mendatang. Bandingkan dengan pekan lalu di mana angkanya hanya 43%.
Ekspektasi pasar akan berubah jika data inflasi AS tidak sesuai keinginan pasar.
AS akan mengumumkan data inflasi Maret pada Rabu pukul 19:00 WIB. Inflasi AS melandai ke 6% (year on year/yoy) pada Februari 2023, dari 6,4% (yoy) pada Januari.
Pasar berekspektasi inflasi AS akan melandai ke 5,2-5,4% pada Maret.
Inflasi adalah salah satu pertimbangan utama The Fed dalam menentukan suku bunga pada Mei mendatang. Jika inflasi masih membandel, bukan tidak mungkin The Fed akan tetap hawkish. Harga emas pun terancam.
"Jika inflasi lebih tinggi sehingga ada kemungkinan kebijakan hawkish diperpanjang maka ada ongkos lebih mahal untuk mempertahankan emas. Emas tidak menarik," tutur analis DailyFX, Warren Venketas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar