Equity World | Wall Street Beragam, Indeks S&P 500 dan Dow Jones Merosot
Equity World | Laju saham di Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Indeks S&P 500 memangkas kerugian awal menjadi ditutup sedikit lebih rendah setelah investor mencerna hasil kuartalan yang mengecewakan dari dua bank besar AS dan data inflasi yang lebih panas dari perkiraan.
Equity World | Wall Street: S&P 500, Dow Ditutup Terkoreksi Setelah Laporan Pendapatan Bank
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 142,62 poin atau 0,46 persen, menjadi 30.630,17. Indeks S&P 500 turun 11,40 poin atau 0,30 persen menjadi 3.790,38 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 3,61 poin atau 0,03 persen menjadi 11.251,19 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor keuangan dan energi masing-masing melemah 1,92 persen dan 1,9 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor teknologi naik 0,93 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Awalnya, ketiga indeks saham utama AS dilanda aksi jual tajam setelah perolehan laba kuartal kedua dari JPMorgan Chase & Co. dan Morgan Stanley. Keduanya melaporkan laba merosot dan memperingatkan perlambatan ekonomi yang akan datang. Kerugian menyempit saat sesi berlanjut, dengan kenaikan saham microchip membantu mendorong indeks Komposit Nasdaq ke kenaikan nominal.
"Ada tanggapan irasional terhadap hasil JPMorgan dan Morgan Stanley," kata Kepala Eksekutif dan Manajer Portofolio di InfraCap di New York Jay Hatfield dikutip dari Antara, Jumat, 15 Juli 2022.
"JPMorgan memperingatkan ada ketidakpastian di pasar, tetapi jika Anda hidup dan bernafas, Anda tahu ada ketidakpastian di pasar." tambah dia.
CEO JPMorgan Jamie Dimon memberikan catatan yang hati-hati tentang ekonomi global sementara unit perbankan investasi Morgan Stanley berjuang untuk mengatasi kemerosotan dalam kesepakatan global.
Saham JPMorgan Chase dan Morgan Stanley masing-masing turun 3,5 persen dan 0,4 persen, sedangkan indeks S&P Bank jatuh 2,4 persen.
Kekhawatiran perlambatan diperburuk karena laporan Indeks Harga Produsen Departemen Tenaga Kerja menggemakan data Indeks Harga Konsumen menunjukkan inflasi yang lebih panas dari perkiraan pada Juni.
Aksi jual mulai mereda setelah Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada Juli sekaligus meredakan kegelisahan atas kenaikan 100 basis poin.
"The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 tetapi seharusnya tidak," kata Hatfield.
Kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih besar meningkat setelah laporan IHK, mengingat niat bank sentral untuk secara agresif mengatasi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade - sebuah prospek yang meningkatkan kemungkinan kontraksi ekonomi. Inflasi inti, yang menghapus harga makanan dan energi, terus mereda dari puncak Maret, meskipun tetap jauh di atas target rata-rata tahunan bank sentral 2,0 persen.
Menurut Refinitiv, analis memperkirakan agregat pertumbuhan laba kuartal kedua tahun ke tahun S&P 500 sebesar 5,1 persen, jauh lebih rendah dari perkiraan 6,8 persen pada awal kuartal. Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,86 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,48 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar