Equityworld Futures | Harga emas dunia mendekati level tertinggi dalam 9 bulan terakhir pada perdagangan Selasa kemarin, sebelum akhirnya berakhir melemah 0,39% ke US$ 1.898,13/troy ons akibat aksi profit taking. Tetapi eskalasi tensi geopolitik antara Rusia dengan Ukraina yang turut menyeret Amerika Serikat (AS) dan Negara Barat membuka peluang emas terbang tinggi.

"Emas saat ini sedang terkoreksi (setelah naik tajam) saat ini, tetapi investor segera akan bilang 'I love gold', sebab tensi geopolitik serta kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi membuat permintaan safe haven akan meningkat," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, sebagaimana diwartakan Kitco, Selasa (23/2).

Reli Emas Dunia Terhenti, Investor Tunggu Perkembangan Krisis Ukraina | Equityworld Futures

Sepanjang bulan Februari, harga emas dunia sudah naik 5,7%, Moya melihat resisten emas saat ini berada di kisaran US$ 1920/troy ons dan us4 1.950/troy ons.

Tensi geopolitik kini semakin memanas setelah Presiden AS, Joe Biden, menjatuhkan sanksi ke Rusia. Hal ini dilakukan setelah Rusia mengirim pasukannya ke wilayah Donestk dan Luhansk yang sebelumnya diakui kemerderdekaannya dari Ukraina oleh Presiden Vladimir Putin.

"Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donestsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin sebagaimana diwartakan CNBC International, awal pekan ini.

Putin juga mengerahkan pasukannya ke wilayah tersebut untuk "menjaga perdamaian", Biden pun akhirnya memberikan sanksi.

"Ini adalah awal dari invasi Rusia ke Ukraina, Putin mengindikasikan hal tersebut dan meminta izin Duma (parlemen) untuk melakukannya. Jadi saya mulai memberikan sanksi," kata Biden sebagaimana diwartakan CNBC International.

Biden memberikan sanksi ke bank VEB dan bank militer Rusia (PSB). Institusi finansial di AS tidak diizinkan untuk memproses transaksi ke dua bank tersebut.

Sanksi begitu juga diberlakukan ke obligasi yang membuat Rusia tidak bisa lagi menjualnya ke Negara Barat. Beberapa individu Rusia juga diberikan sanksi oleh Biden.

Eskalasi tensi geopolitik mendukung penguatan emas secara fundamental, dilihat secara teknikal logam mulia ini juga berpeluang menguat.

Wang Tao, analis teknikal dari Reuters melihat resisten emas saat ini berada di kisaran US$ 1.920/troy ons. Artinya resisten tersebut sama dengan perkiraan Moya.

Menurut Wang, emas saat ini berada di dalam gelombang C, yang bisa membawanya hingga ke level US$ 1.946/troy ons.

Sementara itu support berada di kisaran US$ 1.902/troy ons, jika ditembus ada risiko penurunan ke US$ 1.886 - US$ 1.893/troy ons.


This free site is ad-supported. Learn more