Equity World | Saham di Asia-Pasifik pada perdagangan Selasa pagi (8/2/2022) mayoritas dibuka menguat, meski saham Wall Street bergerak volatile, semalam.
Nikkei 225 Jepang naik 0,54% di awal perdagangan sementara indeks Topix naik 0,59%. Saham konglomerat SoftBank Group, tergelincir sekitar 0,4% setelah Financial Times melaporkan bahwa penjualan perusahaan bisnis chip Arm ke Nvidia telah runtuh.
Ketegangan Ukraina-Rusia Dan Inflasi Bikin Emas Meroket Ke Level Tertinggi Dalam Sepekan | Equity World
Di tempat lain, Kospi Korea Selatan melonjak 1,1%, dengan saham pembuat chip SK Hynix naik sekitar 2%.
Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,9% pada perdagangan pagi.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,32% lebih tinggi.
Semalam di Wall Street, Nasdaq Composite memimpin penurunan semalam di antara indeks utama di Amerika Serikat, jatuh 0,58% menjadi 14.015.67. S&P 500 juga turun 0,37% menjadi 4.483,87 sementara Dow Jones Industrial Average naik hanya 1,39 poin menjadi 35.091,13.
Pasar global terus bergerak dengan volatilitas tinggi karena investor mencermati data ekonomi dan normalisasi kebijakan bank sentral, dengan ekspektasi bahwa kenaikan upah yang cepat di AS dapat menyebabkan Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi tahun ini.
"Setidaknya untuk saat ini, inflasi dan pemikiran bank sentral terkait sejauh ini tetap menjadi pengaruh yang lebih besar pada sentimen pasar," Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank, menulis dalam catatan hari Selasa.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 95,399 — turun dari level di sekitar 95,2 yang terlihat akhir pekan lalu.
Yen Jepang diperdagangkan pada 115,07 per dolar menyusul penguatan kemarin dari level di atas 115,2 terhadap greenback. Dolar Australia berada di $0,7126 setelah kemarin naik dari bawah $0,708.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar