Equity World | Bursa Asia Pesta Pora, Nikkei Catat Rekor Tertinggi 33 Tahun
Equity World | Bursa Asia-Pasifik pesta pora pada perdagangan awal pekan ini, Senin (5/6/2023). Indeks Nikkei 225 Jepang bahkan mencetak rekor tertinggi dalam 33 tahun. Bursa menghijau menyambut perkembangan positif Amerika Serikat (AS).
Equity World | Wall Street Ditutup dengan S&P 500 Turun 0,20%
Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup di posisi 32.217,40. Indeks terbang 693,20 poin atau 2,20%. Posisi penutupan hari ini adalah yang tertinggi sejak 20 Juli 1990 atau 33 tahun terakhir.
"Lonjakan pasar saham ditopang oleh membaiknya pasar Amerika Serikat (AS) pada Jumat pekan lalu. Kondisi ini membuat dana segar bayak mengalir ke aset Jepang," tutur analis dari Tachibana Securities, Shigetoshi Kamada, dikutip dari The Japan Times.
Indeks Nikkei juga melejit karena pelaku pasar optimis jika bank sentral Jepang (BoJ) akan menahan suku bunga ultra rendahnya (-0,1%). Artinya, dana murah murah masih akan tersedia.
BoJ akan menggelar rapat moneter pada 15 Juni mendatang.
Salah satu saham yang menjadi penggerak utama indeks Nikkei adalah Uniqlo. Saham produsen baju tersebut melonjak 2,77%. Saham lain yang melejit adalah SoftBank Group yang naik 1,67%.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 158,56 poin atau 0,84% ke 19.108,50 dan Shanghai Composite China terapresiasi 2,37 poin 0,07% ke 3.232,44.
Straits Times Singapura menguat 20,16 poin atau 0,64% ke 3.186,46, indeks ASX 200 Australia menguat 1% ke 7.216,3 dan indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,54% ke posisi 2.615,41.
Sayangnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari malah nyaris tidak bergerak. IHSg ditutup nyaris tidak bergerak di posisi 6.633,44 atau hanya naik 0,18 poin.
Terbangnya bursa Asia tak bisa dilepaskan dari perkembangan positif di AS.
Seperti diketahui, DPR AS meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tanggung Jawab Fiskal atau Fiscal Responsibility Act, pekan depan.
Kesepakatan diketok dengan perolehan suara 314-117. Kesepakatan ini sekaligus mengakhiri drama di Capitol Hill, Kongres AS antara legislatif dan eksekutif AS mengenai debt ceiling atau plafon utang AS.
Seperti diketahui, plafon utang pemerintah AS sudah melampaui batas yang ditetapkan yakni US$ 31,4 triliun. AS akan menghadapi gagal bayar jika plafon utang tak segera disepakati pada 5 Juni 2023.
Di antara kesepakatan yang ada dalam RUU tersebut adalah pemberlakuanbatas pinjaman yang ada hingga Januari 2025 atau menangguhkan plafon utang hingga Januari 2025. Artinya, persoalan debt ceiling baru akan dibahas lagi setelah pemilihan presiden AS.
Dengan kepastian tidak ada gagal bayar maka ketidakpastian di pasar keuangan global bisa ditekan. Kekhawatiran mengenai resesi di AS juga berkurang.
AS adalah negara dengan size perekonomian terbesar di dunia sehingga apa yang terjadi di AS sangat mempengaruhi pasar keuangan global.
AS pada Jumat pekan lalu mengeluarkan dua data tenaga kerja penting yakni non-farm payrolls dan tingkat pengangguran pada Mei.
Data non-farm payrolss menunjukkan adanya tambahan lapangan kerja sebanyak 339.000 pada Mei tahun ini. Penambahan tersebut menjadi yang tertinggi sejak empat bulan terakhir dan di atas ekspektasi pasar yakni 190.000. Angkanya juga jauh lebih tinggi dibandingkan pada April yang tercatat 294.000.
Data non-farm payrolls mencatat penambahan lapangan kerja di sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit.
Sebaliknya, tingkat pengangguran Amerika Serikat naik menjadi 3,7% pada Mei 2023, naik dari 3,4% pada April. Kendati naik, angka pengangguran AS hanya bertambah pelan dan nyaris stagnan di kisaran 3,7-3,4% sejak Maret tahun lalu.
Tingkat partisipasi kerja warga AS juga masih tercatat 62,6% atau level tertinggi sejak Maret 2020.
Data tenaga kerja AS yang masih kuat menunjukkan daya beli warga AS masih sangat kuat sehingga menguntungkan pasar saham.
Tiga Indeks Utama Wall Street berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (2/6/2023) setelah rilis data tenaga kerja yang masih solid serta senat yang sudah mengesahkan tagihan plafon utang.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melewat2,12% ke posisi 33.762.762 sementara S&P 500 naik 1,45%ke 4.282,37, dan Nasdaq Composite juga mengalami penguatan dengan apresiasi 1,07% ke 13.240,77.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar