Equity World | Wall Street Cerah, Bursa Asia Bergairah, Kode Indah Buat IHSG
Equity World | Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Selasa (13/9/2022), di tengah sikap investor yang menanti rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) periode Agustus 2022.
Equity World | Harga Emas Melonjak 1 Persen karena Dolar AS Tergelincir
Indeks Nikkei Jepang dibuka naik tipis 0,05%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,28%, Shanghai Composite China bertambah 0,31%, Straits Times Singapura naik 0,16%, ASX 200 Australia terapresiasi 0,6%, dan KOSPI Korea Selatan melesat 1,44%.
Bursa Asia-Pasifik yang cenderung menguat menyusul cerahnya kembali bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan kemarin.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,71% ke posisi 32.381,34, S&P 500 melesat 1,06% ke 4.110,41, dan Nasdaq Composite melejit 1,27% menjadi 12.266,41.
Kini, pelaku pasar di global menanti rilis data inflasi Negeri Paman Sam yang akan dirilis pada Selasa malam waktu Indonesia, di mana pasar mengharapkan adanya pelandaian kembali di bulan Agustus, dengan inflasi diperkirakan melandai 8,1% (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan 8,5% yoy pada Juli.
Namun, pasar juga masih menanti pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada 20-21 September. Investor menanti keputusan Jerome Powell dkk. mengenai kenaikan suku bunga. Hingga saat ini pasar melihat peluang kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp).
Pejabat The Fed telah menegaskan dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, bahkan jika itu merugikan pertumbuhan ekonomi.
Selain The Fed, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga mengumumkan kenaikan suku bunganya sebesar 75 bp minggu lalu, yang telah membantu mendinginkan kenaikan dolar AS baru-baru ini.
"Kami melihat penurunan harga ekuitas dan koreksi dolar baru-baru ini berlanjut hingga minggu ini, karena pasar mengamati puncak hawkish bank sentral jangka pendek dan posisi relatif defensif," kata ahli strategi Citi Ebrahim Rahbari dalam sebuah catatan kepada klien.
Beberapa sentimen termasuk melemahnya dolar AS dan keberhasilan militer Ukraina mampu menopang laju indeks.
"Kombinasi dari keberhasilan yang agak mengejutkan di Ukraina, dan kemungkinan berita utama inflasi yang sangat menguntungkan yang bahkan mungkin menunjukkan penurunan untuk bulan lalu, dapat menempatkan kita ke dalam situasi di mana kita memiliki reli yang berkelanjutan di sini," kata Phillip Toews, CEO Manajemen Aset Toews.
"Dan pada saat itu ancaman utama dalam jangka pendek dan jangka menengah adalah apakah pendapatan terus memburuk."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar