Equity World | Pecinta Emas Baca! Dalam Waktu Dekat Diramal ke US$ 2.000

Equity World | Ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif di Amerika Serikat (AS) membuat harga emas dunia merosot di pekan ini. Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, kenaikan suku bunga akan membuat daya tariknya meredup. Tetapi, ada analis yang memprediksi harga emas akan kembali melesat ke US$ 2.000/troy ons dalam waktu dekat.

Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan ini emas merosot 1,7% ke kisaran US$ 1.924/troy ons.

Bank sentral AS (The Fed) pada bulan lalu sudah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,25% - 0,5%, dan mengindikasikan akan menaikkan suku bunga 6 kali lagi di tahun ini.

Equity World | Kinerja pasar saham Amerika Serika

Tidak hanya itu, para pejabat elit The Fed membuka peluang lebih agresif lagi dengan menaikkan suku bunga 50 basis poin di bulan Mei guna meredam inflasi yang tinggi.
Departemen Tenaga Kerja AS Kamis lalu melaporkan inflasi PCE bulan Februari tumbuh 6,4% (year-on-year/yoy) dari bulan sebelumnya 6% (yoy). Sementara inflasi inti PCE tumbuh 5,4% (yoy) lebih tinggi dari bulan Januari 5,2% (yoy), tetapi lebih rendah dari hasil polling Reuters 5,5% (yoy).

Inflasi PCE tersebut menjadi yang tertinggi dalam nyaris 40 tahun terakhir.

Pasca rilis tersebut, pelaku pasar melihat probabilitas sekitar 70% The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 0,75% - 1% pada bulan depan. Emas pun tertekan. Apalagi, tingkat pengangguran di bulan Maret turun menjadi 3,6% dari sebelumnya 3,8%.