Equityworld Futures | Pasar finansial domestik ditutup variatif kemarin. Harga saham rontok, tetapi rupiah dan obligasi pemerintah menguat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi 0,86% ke level 6.288,05 pada perdagangan kemarin.
Ada Kabar Buruk! Harga Emas Kayaknya Madesu Deh… | Equityworld Futures
Koreksi sedalam itu menyusul penguatan tajam hampir 2% pada perdagangan sebelumnya dan merahnya bursa saham Asia serta Wall Street.
Pemicu koreksi tajam IHSG adalah adanya aksi profit taking terutama untuk saham-saham dari sektor pertambangan batu bara.
Dalam dua pekan terakhir IHSG berhasil tembus ke dua level psikologis sekaligus yakni 6.200 dan 6.300 akibat penguatan indeks sektoral teknologi.
Beralih ke obligasi pemerintah, harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat. Mayoritas investor di pasar obligasi pemerintah kembali ramai memburu SBN pada hari ini, ditandai dengan kembali melemahnya imbal hasil (yield) SBN acuan.
Melansir data Refinitiv, yield SBN bertenor 1 tahun menguat 6,9 basis poin (bp) ke level 3,244%.
Kemarin pemerintah juga melakukan lelang Sukuk Negara. Total penawaran yang masuk mencapai Rp 46 triliun. Tidak jauh dari penawaran masuk pada lelang sebelumnya.
Namun target indikatif dipatok lebih rendah yakni di Rp 5 triliun saja. Hal ini dikarenakan adanya pendapatan negara yang membaik.
Selanjutnya rupiah juga menguat di hadapan greenback. Pada Selasa (5/10/2021) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.248 di pasar spot atau menguat 17 poin, setara dengan 0,12% dibandingkan dengan penutupan perdagangan Senin kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar