Equityworld Futures | Harga emas dunia kembali merekah pada akhir transaksi perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Kenaikan mata uang dolar AS pun tak membatasi kenaikan logam safe haven lantaran para investor menunggu data pasar tenaga kerja AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Kamis Pagi, Mayoritas Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat | Equityworld Futures
Mengutip Antara, Kamis, 7 Oktober 2021, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merangkak naik USD0,9 atau 0,05 persen menjadi USD1.761,80 per ons. Sehari sebelumnya, emas berjangka merosot USD6,7 atau 0,38 persen menjadi USD1.760,90.
Emas berjangka terangkat USD9,2 atau 0,52 persen menjadi USD1.776,60 pada Senin, setelah naik moderat USD1,4 atau 0,08 persen menjadi USD1.758,40 pada Jumat, 1 Oktober dan melambung USD34,1 atau 1,98 persen menjadi USD1.757 pada Kamis, 29 September 2021.
"Emas telah mengambil kursi belakang untuk aset aman lainnya, dan banyak bergantung pada data penggajian non-pertanian AS, dengan logam kemungkinan akan bergerak menyamping sampai saat itu," kata ahli strategi pasar senior Bob Haberkorn di RJO Futures.
Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun anjlok setelah mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan, tetapi tetap di atas 1,5 persen.
Sementara itu, lonjakan harga-harga energi dapat memacu inflasi dan kenaikan suku bunga, dolar AS menguat, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dan membatasi kenaikan lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar