Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini 6 Juli, Naik ke Rp931 Ribu per Gram
Equityworld Futures | Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp931 ribu per gram pada Senin (6/7). Harga emas tercatat naik Rp1.000 dari Rp930 ribu per gram dibanding hari sebelumnya.
Sementara, harga pembelian kembali (buyback) naik Rp1.000 per gram dari Rp828 ribu menjadi Rp829 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp495 ribu, 2 gram Rp1,8 juta, 3 gram Rp2,67 juta, 5 gram Rp4,43 juta, 10 gram Rp8,79 juta, 25 gram Rp21,81 juta, dan 50 gram Rp43,64 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp87,21 juta, 250 gram Rp217,26 juta, 500 gram Rp435,32 juta, dan 1 kilogram Rp870,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.784,2 per troy ons atau melemah 0,32 persen. Sedangkan, harga emas di perdagangan spot turun 0,01 persen ke US$1.771,9 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan harga emas di pasar internasional akan berada di kisaran US$1.757 sampai US$1.785 per troy ons pada awal pekan ini.
Peluang Harga Emas ke US$1.800 Terbuka Lebar, Saatnya Beli atau Jual? | Equityworld Futures
Ariston menilai harga emas berpeluang menguat berkat tingginya peningkatan kasus virus corona di berbagai negara di dunia.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organizations/WHO) mencatat ada 203 ribu kasus corona baru di dunia pada Minggu (5/7). Saat ini, jumlah kasus positif sudah tembus 11,12 juta orang dengan kasus kematian mencapai 528 ribu orang.
"Peningkatan kasus covid-19 mengundang kekhawatiran pasar terhadap penurunan kembali aktivitas ekonomi," terang Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, menurutnya, stimulus dari pemerintah AS dan bank sentral AS, The Federal Reserve memberi likuiditas besar ke pasar keuangan.
Hal ini justru membantu para investor utuk berinvestasi ke berbagai aset, termasuk ke aset safe haven seperti emas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar