Equityworld Futures | Prediksi Wall Street Pekan Ini Masih Dihantui Laporan Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Wall Street dihadapkan pada periode yang penuh tantangan pekan ini, dengan sentimen investor AS diprediksi akan dipenuhi oleh potensi volatilitas menjelang bulan September.
Equityworld Futures | Analis Terbelah Soal Harga Emas Dunia, Penguatan Pekan Kemarin Terlalu Tinggi
Hal ini disebabkan oleh serangkaian faktor termasuk laporan data ekonomi utama, pertemuan Federal Reserve, dan kekhawatiran terkait kemungkinan penutupan pemerintah selama sebulan, di mana dalam sejarahnya performa ekuitas cenderung tidak begitu baik dalam periode ini.
Berlandaskan laporan dari Reuters pada Minggu (27/8/2023), pada bulan September sejak tahun 1945, indeks S&P 500 rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,7%, yang merupakan performa terburuk dalam satu bulan, sesuai dengan data dari CFRA.
Beberapa minggu terakhir, kondisi pasar telah tidak menentu. Meskipun indeks S&P 500 telah mencatat kenaikan hampir 15% sepanjang tahun ini, tetapi terjadi penurunan lebih dari 4% dari level tertingginya pada tanggal 31 Juli. Penurunan ini dipicu oleh reaksi investor terhadap pelemahan ekonomi Tiongkok serta lonjakan imbal hasil Treasury yang mengancam daya tarik ekuitas.
"Perubahan penting di pasar akan dihadapi pada saat ketidakpastian masih menghantui pasar, terutama dalam konteks kenaikan suku bunga," ungkap Jack Janasiewicz, seorang manajer portofolio dan ahli strategi portofolio utama di Natixis Investment Manager Solutions.
Janasiewicz menyebutkan salah satu acara penting yang akan memengaruhi pasar adalah dirilisnya laporan upah non-pertanian AS pada Jumat mendatang. Data ketenagakerjaan yang melebihi perkiraan di bulan Agustus berpotensi memicu kekhawatiran terkait inflasi, sementara data yang lemah dapat memicu kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve akan merusak perekonomian.
Selain itu, data harga konsumen yang dijadwalkan akan dirilis pada tanggal 13 September diharapkan dapat memenuhi harapan investor. Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada tanggal 20 September juga berpotensi menjadi pemicu volatilitas. Pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di Jackson Hole pada hari Jumat telah memicu ekspektasi akan kenaikan suku bunga tahun ini, meskipun kemungkinan langkah tersebut terjadi pada bulan September dianggap kecil.
Sandy Villere, seorang manajer portofolio di Villere & Co, yang telah beralih ke saham-saham layanan kesehatan seperti Laboratorium Pfizer dan Abbott, mengatakan, hal ini mungkin saat yang tepat untuk melakukan restrukturisasi portofolio dengan fokus pada saham-saham yang lebih stabil.
"Mengingat bulan September cenderung lebih fluktuatif dari biasanya," bebernya.
Investor juga akan memantau perkembangan terkait pinjaman mahasiswa senilai sekitar US$ 82 miliar yang dikelola oleh pemerintah dan dijadwalkan akan mulai dilunasi pada bulan Oktober. Potensi dampaknya adalah melemahnya belanja konsumen menjelang musim liburan.
Di sisi lain, perdebatan mengenai pemotongan anggaran antara anggota Partai Republik garis keras dan sentris di Dewan Perwakilan Rakyat AS meningkatkan risiko penutupan pemerintah federal yang keempat dalam satu dekade ini. Jika tidak ada kesepakatan yang dicapai pada tanggal 30 September, ketika anggaran berakhir untuk tahun fiskal ini, maka penutupan pemerintahan akan berlangsung. Analis di Goldman Sachs mengestimasi bahwa penutupan pemerintahan dapat langsung mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sekitar 0,15 poin persentase setiap minggunya.
Namun, sebagian besar investor saham yang optimis telah mampu mengatasi potensi risiko sepanjang tahun ini. Indeks S&P 500 tetap kuat meskipun menghadapi krisis perbankan regional pada bulan Februari, ketidakpastian pembayaran utang pada bulan Juni, dan kekhawatiran terkait kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve yang mengingatkan pada tahun 1980-an.
Beberapa investor percaya bahwa potensi keuntungan lebih lanjut dapat dihasilkan dari ketahanan ekonomi yang berkelanjutan dan antusiasme terhadap potensi bisnis di bidang kecerdasan buatan. Sentimen positif ini diperkuat oleh laporan pendapatan kuat dari produsen cip Nvidia serta pengumuman program pembelian kembali saham senilai US$ 25 miliar.
Tim Hayes, kepala strategi investasi global di Ned Davis Research, memproyeksikan pemulihan pasar pada bulan September. Penurunan yang terjadi pada bulan Agustus memiliki kesamaan dengan penurunan sekitar 6% antara bulan Februari dan Maret tahun ini. Penurunan ini telah mengurangi optimistis berlebihan dan membawa pasar menuju potensi keuntungan lebih lanjut.
"Dengan dimulainya koreksi pada awal bulan, kami meyakini bahwa pemulihan akan segera mengikuti, mengingat pasar telah mengoreksi kondisinya yang rentan," ujar Hayes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar