Equity World | Waspada Harga Emas Jatuh! Bank Mulai Bangkit
Equity World | Beberapa hari lalu beberapa perbankan Amerika Serikat mengalami kejatuhan yang cukup dalam. Namun saat ini perbankan tersebut sudah berbalik arah dengan bergerak menghijau.
Equity World | BEI Buka Kembali Perdagangan Saham CHIP, Masihkah Bisa Naik?
Harga emas beberapa hari lalu sempat menyentuh di level USD1818 dan per 16/3/2023 kembali menyentuh level USD1924 atau turun 0,09%.
Kontrak emas untuk pengiriman April di Divisi Comex New York Exchange jatuh USD8,30 atau 0,43% menjadi USD1.923 per ounce.
Ketakukan akan krisis perbankan yang terjadi sudah mulai mereda setelah Bank Swiss, Credit Suisse mengatakan akan menggunakan fasilitas kredit USD54 miliar dari Bank Sentral Swiss (SNB) untuk meningkatkan likuiditasnya.
Namun, kekhawatiran atas krisis sistem perbankan masih ada. Dimana kejatuhan bank-bank Amerika Serikat dan Eropa memicu reli tajam harga emas minggu ini, karena investor beralih ke safe heaven tradisional dalam menghadapi krisis global.
Tetapi setelah mendengar berita pendanaan Credit Suisse yang didapatkan membuat para investor mengambil keuntungan di emas beberapa hari ini. Sementara ketidakpastian atas kebijakan moneter Amerika Serikat juga memicu penguatan dollar. Dalam sepekan USDIDR naik 1,47% di level Rp15.380.
Logam mulia lainnya, seperti perak untuk pengiriman bulan Mei melemah 19 sen atau 0,87% menjadi USD21,692 per ounce. Platinum untuk pengiriman bulan April naik USD6,80 atau 0,70% menjadi USD977,10 per ounce.
Berdasarkan data ekonomi Amerika Serikat pada Kamis (16/3/2023) dimana Department Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa klaim awal tunjangan pengangguran turun 20.000 menjadi 192.000.
Selain itu, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa indeks harga produsen yang disesuaikan secara musiman untuk permintaan akhir turun 0,1% pada bulan Februari.
Untuk Departemen Perdagangan Amerika Serikat juga melaporkan konstruksi rumah baru Amerika Serikat naik 9,8% menjadi 1,45 juta unit pada bulan Februari. Untuk Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia naik tipis menjadi -23,2 pada bulan Maret dimana sebelumnya -24,3.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar