Rabu, 21 Oktober 2020

Equityworld Futures Jakarta SSC

Equityworld Futures Jakarta SSC


PT Equityworld | Indeks Wall Street Fluktuatif, Saham Netflix Paling Merugi

Posted: 21 Oct 2020 05:20 PM PDT

 PT Equityworld | Indeks Wall Street Fluktuatif, Saham Netflix Paling Merugi

PT Equityworld | Terjadi pergerakan harga fluktuatif di bursa saham Wall Street pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari WIB (22/10/2020), dengan ketiga indeks utamanya ditutup dalam zona merah. Untuk saham kapital besar yang paling banyak menekan indeks seperti anjloknya saham Netflix dengan penurunan 7,76% dan  saham Apple yang turun 1,06% .

Indeks Dow Jones turun 97,97 poin atau 0,4 persen menjadi 28.210,82, indeks Nasdaq merosot 31,80 poin atau 0,3 persen menjadi 11.484,69 dan indeks S&P 500 turun tipis 7,56 poin atau 0,2 persen menjadi 3.435,56. Perdagangan yang fluktuatif di Wall Street terjadi karena investor terus  mengawasi perkembangan kesepakatan tentang RUU stimulus baru dan meningkatnya kasus baru terinfeksi secara global.

Pergerakan positif dipicu setelah  Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah membuat kemajuan yang baik  dalam pembicaraan tetapi masih ada hal yang akan diselesaikan sebelum kesepakatan tercapai. Wakil kepala staf Pelosi Drew Hammill mengatakan mereka telah meminta ketua komite untuk bekerja menyelesaikan perbedaan tentang tingkat pendanaan dan bahasa.


Emas berjangka melonjak | PT Equityworld



Sentimen positif juga datang dari seruan Gubernur Federal Reserve Lael Brainard yang mendesak Kongres AS untuk meloloskan RUU bantuan baru dalam pidatonya di  Society of Professional Economists. Brainard sampaikan diperlukan dukungan fiskal lebih lanjut  di samping kebijakan moneter yang akomodatif untuk pemulihan ekonomi.

Secara sektoral, sebagian besar sektor utama mengakhiri sesi dengan penurunan yang moderat kecuali sektor perumahan dengan Indeks Sektor Perumahan Philadelphia jatuh 2,6 persen dan sektor energy dengan penurunan 2 persen oleh NYSE Arca Oil Index.

Saham Netflix anjlok cukup parah setelah perusahaan melaporkan penghasilan yang mengecewakan dan  juga jumlah penambahan pelanggan yang lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya.

PT Equityworld | Harga Emas Hari Ini, Rabu 21 Oktober 2020

Posted: 20 Oct 2020 10:45 PM PDT

 PT Equityworld | Harga Emas Hari Ini, Rabu 21 Oktober 2020

PT Equityworld | Harga emas diperkirakan bergerak menguat sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (21/10/2020), sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di bursa Comex terpantau menguat 0,14 persen atau 2,6 poin ke level US$1.918 per troy ounce pada pukul 07.18 WIB.

Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,29 persen atau 5,54 poin ke level US$1.912,49 per troy ounce.

Sejalan dengan penguatan harga emas hari ini, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,052 poin atau 0,06 persen ke level 93,015 pada pukul 07.18 WIB.

Penguatan harga emas dan pelemahan dolar AS juga terjadi di tengah optimisme terhadap bahwa paket stimulus AS akan disahkan sebelum pemilihan presiden November mendatang.


Dolar AS Loyo Gara-Gara Optimisme Stimulus AS, Harga Emas Ketiban Berkah  | PT Equityworld



Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengatakan rancangan undang-undang (RUU) stimulus tengah disusun saat dia menunggu panggilan telepon penting dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Sementara itu, pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan majelisnya akan menyetujui paket stimulus virus corona yang komprehensif jika kesepakatan tercapai.

Pelosi mengatakan dalam wawancara di Bloomberg Television bahwa meskipun ada poin-poin kesepakatan yang sulit tercapai, dia senang dengan posisi terbaru pemerintahan Trump mengenai pengujian dan pelacakan virus corona. Kedua belah pihak juga mendekati kesepakatan mengenai ketentuan perawatan kesehatan lainnya.

"Tidak diragukan lagi, pasar akan mengikuti pembicaraan di Washington dengan sangat cermat," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann dalam sebuah catatan.

"Emas bisa menguat jika terjadi kesepakatan karena dolar AS mungkin akan kurang diminati dan mungkin akan terdepresiasi," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar