Equity World | Dolar Melemah dan Penundaan Vaksin COVID-19, Harga Emas Berjangka Justru Alami Kenaikan
Equity World | Melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran atas penundaan pengembangan vaksin untuk virus corona mendorong para investor memburu aset-aset aman seperti logam mulia.
Hal tersebut menyebabkan harga emas berjangka mengalami kenaikan untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis, 10 September 2020 pagi WIB).
Kontak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terangkat 11.7 dolar AS (Rp173.587) atau 0.6 persen menjadi ditutup pada 1.954.9 dolar AS (Rp29.003.873) per ounce.
Sehari sebelumnya, harga emas berjangka naik 8.9 dolar AS (Rp132.004) atau 0.46 persen menjadi 1.943.2 dolar AS (Rp28.830.286).
Harga Emas Hari Ini 10 September, Naik ke Rp1,027 Juta | Equity World
Pada hari Senin, 7 September lalu, harga emas berjangka stabil pada 1.933.60 dolar AS, karena pasar Amerika tutup untuk Hari Buruh, setelah turun 3.5 dolar AS (Rp51.927) pada hari Jumat, dan merosot 6.9 dolar AS (Rp102.371) atau 0.35 persen menjadi 1.937.80 dolar As (Rp28.750.169) pada Kamis.
"Kami melihat beberapa celah pada dolar setelah Bank Sentral Eropa (ECB) melukiskan sedikit gambaran yang cerah dan emas bergerak lebih tinggi," ungkap Bob Haberkorn, seorang Ahli Strategi Pasar RJO Futures, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Dolar melemah 0.2 persen setelah Bloomberg melaporkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi ECB yang akan dipublikasikan pada kamis waktu setempat hanya akan menunjukkan sedikit perubahan dibandingkan dengan perkiraan bank pada bulan Juni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar