Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Nvidia dan AMD Jadi Penyelamat
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (14/5/2025), di tengah perdagangan yang berfluktuasi.
Equityworld Futures | Harga Emas Terjun ke Level Terendah dalam Sebulan
Dilansir dari AP, pada saat Wall Street ditutup bervariasi, indeks S&P 500 naik tipis 0,1% setelah bergerak naik turun sepanjang hari. Sebagian besar saham dalam indeks tersebut melemah, tetapi penguatan saham teknologi seperti Nvidia mampu menahan tekanan dari sektor kesehatan dan sektor lainnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,2%, sementara Nasdaq Composite justru naik 0,7%.
Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan antara lain saham Super Micro Computer yang melonjak 15,7% setelah menjalin kemitraan dengan perusahaan pusat data Arab Saudi, DataVolt. Sementara itu, Advanced Micro Devices (AMD) menguat 4,7% seusai mengumumkan program pembelian kembali saham senilai US$ 6 miliar.
Saham Nvidia naik 4,2%, dan induk perusahaan Google, Alphabet, menguat 3,7%.
Saham lain yang mencatatkan kenaikan signifikan adalah eToro Group, platform perdagangan saham dan kripto untuk ritel, yang melonjak 28,8% pada hari pertama perdagangannya di bursa.
Pasar saham relatif stabil sejak reli besar pada awal pekan ini, menyusul kesepakatan jeda 90 hari dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kenaikan berlanjut pada Selasa (13/5/2025) setelah data pemerintah AS menunjukkan inflasi pada April 2025 melambat secara tak terduga.
Pasar kini menantikan pembaruan data inflasi dan penjualan ritel yang akan dirilis pekan ini.
"Reli pasar saham masih memiliki kekuatan, karena negosiasi dagang dengan China menjadi tantangan terbesar yang kini tampaknya mulai teratasi," ujar Chief Investment Officer RGA Investments Rick Gardner.
Secara keseluruhan, indeks S&P 500 naik 6,03 poin ke level 5.892,58. Dow Jones turun 89,37 poin menjadi 42.051,06, dan Nasdaq menguat 136,72 poin ke 19.146,81.
Ketidakpastian Perdagangan
Meski Presiden Trump menunda sejumlah tarif terhadap mitra dagang utama AS, beberapa bea impor tetap diberlakukan. Ketidakpastian arah kebijakan perdagangan ini masih membayangi pelaku usaha dan konsumen. Kebijakan yang berubah-ubah membuat perusahaan enggan berinvestasi atau merekrut pekerja, dan konsumen pun waspada dalam membelanjakan uangnya.
Sejumlah perusahaan mulai memangkas atau bahkan mencabut proyeksi keuangannya. Saham American Eagle anjlok 6,4% setelah perusahaan mencabut outlook keuangan tahunannya karena ketidakpastian makroekonomi. Perusahaan besar lain seperti General Motors, UPS, Kraft Heinz, dan JetBlue juga telah menyampaikan peringatan terkait dampak tarif dan melemahnya ekonomi.
Lebih dari 90% perusahaan dalam indeks S&P 500 telah melaporkan hasil kinerja kuartalan mereka. Meski sebagian besar mencatatkan laba di atas ekspektasi, proyeksi pertumbuhan laba untuk kuartal II 2025 telah dipangkas hingga setengahnya.
Sementara itu, pada saat Wall Street ditutup bervariasi, pasar saham di Asia ditutup menguat, sedangkan bursa Eropa juga mencatatkan pergerakan bervariasi.
Demo Ewf
Demo Equityworld
Tidak ada komentar:
Posting Komentar