Equityworld Futures | Harga Emas di Ujung Tanduk Gara-gara Dolar AS Perkasa
Equityworld Futures | Harga emas di ujung tanduk pada Kamis (31/10/2024), setelah mencapai level tertinggi baru pada Rabu (30/10/2024). Hal itu karena Laporan Ketenagakerjaan ADP Amerika Serikat (AS) telah melampaui ekspektasi, mengatasi keraguan investor yang dipicu oleh laporan Lowongan Kerja JOLTS Selasa lalu dan membuat Dolar AS perkasa.
Equityworld Futures | Harga Emas Pullback Dampak Penguatan Dolar AS
Saat berita ini ditulis, harga emas terlihat turun tipis 0,06% di level US$ 2.785,7. Sedangkan rekor tertinggi harga emas sepanjang masa (all time high/ATH) berada di level US$ 2.789,73.
Analisis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan, ADP melaporkan adanya kenaikan sebanyak 233 ribu payrolls, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 115 ribu. Angka ini juga melampaui revisi bulan September yang menunjukkan kenaikan dari estimasi awal 143 ribu menjadi 159 ribu. Angka yang lebih tinggi dari perkiraan ini telah meredakan kekhawatiran yang muncul dari data JOLTS, yang sempat menunjukkan penurunan lapangan pekerjaan terbuka pada bulan September ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir, yakni sebesar 7,44 juta.
Dari perspektif teknikal, Andy melihat indikator Moving Average yang terbentuk pada grafik harian harga emas, yang secara jelas menunjukkan dominasi tren bullish. Harga emas yang naik hingga ke level 2.790 pada Kamis (31/10/2024), mencerminkan permintaan yang meningkat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian politik di AS.
"Indikator teknikal mendukung proyeksi bullish ini, sehingga peluang emas melanjutkan kenaikan menuju level 2.800 semakin kuat, selama tidak ada faktor eksternal signifikan yang membalikkan tren," paparnya.
Namun, Andy juga memperingatkan, pergerakan harga emas hari ini perlu dicermati lebih lanjut. Jika harga gagal mempertahankan momentum kenaikan, maka potensi pembalikan arah ke bawah dapat membawa harga turun hingga ke level 2771 sebagai target terdekatnya. "Pelaku pasar disarankan untuk mempertimbangkan level-level ini sebagai area penting dalam perdagangan hari ini," ujar Nugraha.
Di sisi fundamental, data ekonomi AS terus memberikan dampak pada pergerakan harga emas. Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh sebesar 2,8% pada kuartal ketiga, sedikit di bawah perkiraan 3%, tetapi masih menunjukkan bahwa ekonomi AS relatif kuat dibandingkan ekonomi utama lainnya. Selain itu, data Konsumsi Pribadi Inti tetap menunjukkan pertumbuhan yang sehat, di mana angka ini naik sebesar 2,2%, melebihi ekspektasi 2,1%.
"Dengan konsumsi yang tetap kuat, kondisi ini menjadi bukti bahwa perekonomian AS masih berada di jalur yang stabil," tegasnya.
Data positif dari PDB AS dan konsumsi ini, lanjut Andy, telah menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, yang sering kali menjadi penghambat kenaikan harga emas karena meningkatkan daya tarik dolar AS.
Meski demikian, ekspektasi pasar tetap memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin minggu depan, dengan peluang mencapai 96,3%. Selain itu, pasar masih memberikan probabilitas sebesar hampir 70% untuk pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember, menurut Fedwatch tool dari CME Group.
Andy menegaskan, Permintaan emas tetap tinggi di tengah ketidakpastian global dan politik di Amerika Serikat. Harga emas, yang saat ini bergerak di sekitar level 2.790, menunjukkan bahwa pasar terus mencari aset safe haven sebagai pelindung nilai dari volatilitas ekonomi dan politik. "Meski demikian potensi harga emas untuk mencapai 2800 hari ini cukup besar jika momentum bullish tetap terjaga," tutupnya. .
Demo Ewf
Demo Equityworld