Equityworld Futures | Bursa Asia Mengekor Wall Street, Dibuka Kebakaran
Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (25/7/2024), kembali mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street yang ditutup di zona merah kemarin akibat investor kecewa dengan hasil kinerja emiten teknologi di AS pada kuartal II-2024.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Didukung Pelemahan Dollar AS
Per pukul 08:26 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang ambruk 2,96%, Hang Seng Hong Kong melemah 0,29%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,35%, Straits Times Singapura terdepresiasi 0,58%, ASX Australia merosot 0,95%, dan KOSPI Korea Selatan anjlok 1,84%.
Dari Korea Selatan, perekonomian mengalami kontraksi pada kuartal II-2024, mencatat periode pertumbuhan negatif pertama dalam tiga bulan sejak tahap akhir pandemi Covid-19, terseret oleh menurunnya pendapatan.
Bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BoK) melaporkan dalam perkiraan awal bahwa produk domestik bruto (PDB) Negeri Ginseng menyusut 0,2% selama periode April hingga Juni 2024 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Angka tersebut menandai kontraksi triwulanan pertama sejak triwulan keempat tahun 2022, ketika perekonomian masih menunjukkan tanda-tanda ketegangan terkait dengan pembatasan terkait pandemi.
Pendapatan domestik bruto, yang merupakan ukuran upah yang diperoleh, turun 1,3%.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perekonomian mencatat pertumbuhan yang sangat pesat sebesar 1,3%, jauh melebihi prediksi. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat ekspansi sebesar 0,6% yang dicatat pada tiga kuartal sebelumnya.
Pada kuartal kedua, ekspor naik 0,9% karena kuatnya pengiriman mobil dan produk kimia, kata bank sentral. Konsumsi swasta turun 0,2% sementara konsumsi pemerintah naik 0,7%.
Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik pada pagi hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang ditutup berjatuhan kemarin, akibat investor kecewa dengan hasil kinerja emiten teknologi di AS pada kuartal II-2024.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambruk 1,25%, S&P 500 anjlok 2,31%, dan Nasdaq Composite longsor 3,64%.
Ambruknya S&P 500 dan Nasdaq disinyalir karena investor cenderung kecewa dengan hasil kinerja Alphabet (Google) dan Tesla pada kuartal II-2024, yang juga mempengaruhi ekspektasi kinerja keuangan big tech AS lainnya.
Kemarin, kinerja keuangan Alphabet (Google) pada kuartal II-2024 memang cukup menggembirakan, di mana pendapatan dan laba kuartal kedua berhasil melampaui ekspektasi analis. Namun sayangnya, pendapatan dari iklan di YouTube turun di bawah perkiraan konsensus.
Sedangkan di Tesla, laba bersihnya mengalami penurunan hingga 45% pada kuartal II-2024. Laba bersih Tesla dalam tiga bulan kedua tahun ini tercatat senilai US$ 1,48 miliar atau setara Rp 23,94 triliun (asumsi kurs Rp 16.200/US$), turun signifikan dari catatan setahun sebelumnya yang mencapai US$ 2,70 miliar (Rp 43,79 triliun).
Penurunan signifikan kinerja Tesla terjadi di tengah permintaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang mulai mendingin, serta perang harga sedang terjadi akibat munculnya banyak penantang baru di segmen industri otomotif ramah lingkungan.
Kerugian yang dialami Alphabet dan Tesla menggarisbawahi standar pendapatan yang tinggi untuk Magnificent Seven, yaitu sekumpulan tujuh saham teknologi megacap yang telah mencatatkan persentase kenaikan dua dan tiga digit pada tahun 2024.
Kenaikan ini didorong oleh optimisme seputar adopsi kecerdasan buatan (AI) dan ekspektasi dimulainya pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) lebih awal.
Ketika saham-saham anjlok, Indeks Volatilitas Cboe (VIX), yang dikenal sebagai pengukur ketakutan pasar di Wall Street, berada di angka 18,35, tertinggi sejak 19 April lalu.
Meskipun kinerja perusahaan-perusahaan teknologi raksasa ini mengecewakan pasar, tetapi musim rilis kinerja keuangan pada kuartal II-2024 secara keseluruhan dimulai dengan baik. Berdasarkan data dari FactSet, lebih dari 25% emiten di S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartal kedua mereka, dengan sekitar 80% di antaranya melampaui ekspektasi.
demo ewf
Demo Equityworld