Equityworld Futures | Dunia Panik, Harga Emas Malah Ikut-Ikutan Bikin Cemas
Equityworld Futures | Harga emas global tampak mulai terkoreksi di tengah pasar keuangan dunia yang berbalik arah dengan cepat.
Equityworld Futures | Ada Kekhawatiran Resesi, Bagaimana Prediksi Harga Emas Pekan Ini?
Melansir data Refinitiv, harga emas global (XAU) pada akhir pekan lalu, Jumat (2/8/2024) berakhir di posisi US$ 2.443,29 per troy ons, menyusut 0,09% dalam sehari. Meskipun begitu, dalam sepekan masih meningkat 2,42%.
Beralih pada pergerakan pagi ini, Senin (5/8/2024) hingga pukul 07.06 WIB, harga emas global mulai terkoreksi 0,34% menuju US$ 2.434,45 per troy ons.
Harga emas yang mulai koreksi pada pagi ini tampaknya mulai merespon dari prospek kepastian pemangkasan suku bunga the Fed yang semakin dekat setelah rilis data pasar tenaga kerja akhir pekan lalu yang melambat tajam.
Sebagaimana diketahui, pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed Juli 2024, bank sentral AS ini telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya di level 5,25-5,50%.
Berbeda dengan rapat FOMC sebelumnya, The Fed pada rapat kali ini juga dinilai lebih jelas soal pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan jika inflasi kini sudah mengarah kepada target sasaran mereka di kisaran 2%.
Dunia Panik Karena Hantu Resesi
Hanya sehari setelah pasr optimis, pasar keuangan berbalik dengan cepat. Pasar saham Amerika dan Eropa dilanda kepanikan setelah ambruknya data ekonomi AS. Bursa AS Wall Street ambruk berjamaah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (2/8/2024). Indeks Dow Jones ambruk 1,51% sementara indeks Nasdaq jeblok 2,43% dan indeks S&P 500 jatuh 1,51%.
Bursa Eropa juga kebakaran. Indeks FTSE yang ada di London, Inggris melemah 1,31%, Indeks DAX jerman ambles 2,33% dan indeks CAC Prancis nyungsep 1,61%.
Kondisi pasar yang berbalik dengan cepat dipicu data-data ekonomi AS yang melemah tajam. Data pasar tenaga kerja mengalami perlambatan tajam. Dimulai dari klaim pengangguran naik signifikan ke 249.000, melampaui ekspektasi yang proyeksi hanya naik 1000 ke 236.000 klaim.
AS pada Jumat kemarin mengumumkan tingkat pengangguran AS melonjak ke angka 4,3% pada Juli 2024 dari 4,1% pada Juni 20024. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2021 dan jauh di atas ekspektasi pasar yakni 4,1%.
Penambahan pekerja untuk non-farm payrolls juga hanya 114.000 pada Juli, jauh di bawah Juni yang tercatat 179.000 dan di bawah ekspektasi pasar yakni 175.000.
Data tenaga kerja AS yang melemah dengan cepat menambah kecemasan investor setelah sebelumnya sektor manufaktur AS juga melemah. Kondisi ini diperparah dengan laporan keuangan raksasa teknologi yang melemah.
Indeks PMI Manufaktur S&P Global AS ada di angka 49,6 pada Juli 2024 atau terendah sepanjang tahun ini. Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan dalam kondisi bisnis di sektor manufaktur AS.
Indeks PMI Jasa ISM di AS merosot ke 48,8 pada Juni 2024, penurunan tajam terbesar sejak April 2020. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan menjadi 66,4 pada Juli 2024, angka terendah dalam delapan bulan terakhir.
"Pelaku pasar melihat ada risiko yang meningkat tajam dalam 24 jam," kata Jim Reid, analis di Deutsche Bank, kepada Reuters.
Dalam kondisi normal, emas seharusnya menjadi instrumen yang paling diuntungkan dari kepanikan ini. Pasalnya, emas biasanya menjadi aset aman dan dicari saat kondisi ekonomi dan politik tidak menentu. Namun, harga emas justru bikin cemas karena emas justru melemah. Sang logam mulai sepertinya belum diuntungkan dari gonjang-ganjing pasar keuangan global
demo ewf
Demo Equityworld