Senin, 13 September 2021

[New post] PT Equityworld | Wall Street Merekah Setelah Penurunan Beruntun Lima Hari

csequityjakarta posted: " PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) tepantau menguat pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Dow Jones Industrial Average rebound dari penurunan beruntun lima hari. Melansir CNBC International, Selasa, 14 September 2021,"

Minggu, 12 September 2021

Equityworld Futures Jakarta SSC

Equityworld Futures Jakarta SSC


PT Equityworld | IHSG Diprediksi Menguat ke 6.150 Hari Ini, Ini Deretan Saham yang Layak Dipantau

Posted: 12 Sep 2021 06:14 PM PDT

PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini. Indeks diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga 6.059-6.150.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG berhasil mengonfirmasi whipsaw di level MA200 dan memberikan signal rebound pada trend positif menuju resistance upper bollinger bands.

Harga emas spot menyentuh level terendah dalam lebih dari tiga pekan | PT Equityworld

"Momentum indikator RSI dan Stochastic menjenuh pada area dekat oversold dengan pergerakan mendatar indikator MACD memberikan signal volatilitas harga dalam bergerak terkonsolidasi masih membebani. Sehingga secara teknikal IHSG berpeluang menguat dengan support resistance 6.059-6.150," ujar Lanjar dalam risetnya, Senin (13/9/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya: AGII, BBRI, BBNI, ERAA, IMAS, SMGR, TINS, TPIA.

Sebelumnya, IHSG ditutup naik 26,65 poin atau 0,44 persen ke level 6.094 dengan pergerakan yang optimis sepanjang perdagangan. Indeks sektor Material Dasar (+1.82%) dan Transportasi (+0.99%) memimpin penguatan indeks sektoral.

Secara mingguan IHSG turun 0.52% namun rata-rata volume transaksi harian meningkat sebesar 6.75%. Aksi jual investor yang dialami pada pekan lalu akibat aksi tunggu taper tantrum the Fed menjadi salah satu faktor.

Leader:

ARTO, TPIA, BBRI, BBHI, EMTK

Laggard:

BMRI, BBCA, DCII, TLKM, UNTR

Sementara itu, Bursa Asia berpotensi turun di awal pekan karena risiko pemulihan ekonomi yang lebih lambat dari pandemi di tengah peningkatan sentimen yang melemahkan inflasi. Saham AS pekan lalu mencatat penurunan terbesar sejak pertengahan Juni karena kehati-hatian investor atas tantangan pembukaan kembali ekonomi yang disorot oleh strain virus delta.

Pembaruan harga konsumen AS minggu ini akan menjadi bahan perdebatan investor ditengah rencana taper tantrum the Fed. Ketegangan Perdagangan antara AS dan China juga akan kembali menjadi sorotan investor setelah pemerintah AS mempertimbangkan penyelidikan baru terhadap subsidi China.

Sementara itu, sejumlah data ekonomi penting China akan menunjukkan pertumbuhan yang melemah. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi tertekan.

[New post] PT Equityworld | ‘Ramalan’ Emas Minggu Ini: Siap-siap, Harga Bisa Naik!

csequityjakarta posted: " PT Equityworld | Pekan lalu bukan periode yang gemilang buat harga emas. Harga sang logam mulia terkoreksi lumayan dalam. Pada Jumat (10//2021), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.787,34/troy ons. Turun 0,41% dibandingkan hari sebelumnya."

Jumat, 10 September 2021

Equityworld Futures Jakarta SSC

Equityworld Futures Jakarta SSC


Equityworld Futures | Harga Emas Antam Susah Naik, Ternyata Ini Penyebabnya!

Posted: 09 Sep 2021 11:48 PM PDT

Equityworld Futures | Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk naik lagi pada perdagangan Jumat (10/9/2021), meski tidak terlalu besar. Jika melihat ke belakangan, dalam 2 bulan terakhir harga emas Antam terlihat kesulitan untuk menguat, ternyata penyebabnya berasal dari dalam negeri.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini naik Rp 4.000/gram. Emas dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 934.000/batang, secara persentase naik 0,43%.

Wall Street Berdarah-darah, Semoga IHSG Kuat Hadapi Tekanan | Equityworld Futures

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Harga emas dunia kemarin mampu menguat 0,32% ke US$ 1.794,69/troy ons yang membantu emas Antam naik pada hari ini. Emas dunia merupakan salah satu faktor yang menentukan harga emas Antam.

Selain itu ada juga nilai tukar rupiah serta supply-demand, sehingga persentase kenaikan/penurunan emas Antam bisa lebih besar/kecil dari emas dunia, bahkan terkadang berlawan arah.

Dalam beberapa pekan terakhir, kenaikan harga emas Antam tidak sebesar emas dunia. Sejak pertengahan Agustus lalu, harga emas dunia pernah mencatat penguatan lebih dari 1% sebanyak empat kali. Tetapi emas Antam hanya sekali naik lebih dari 1% yakni pada 14 Agustus.

Ternyata, penjualan yang menurun drastis menjadi penyebabnya, artinya permintaan sedang lemah.

PT Antam Tbk. menyebut penjualan emasnya lesu akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan penularan kasus Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Anton Herdianto.

Dalam Public Expose Live 2021, Kamis (9/9/2021), dia mengatakan bahwa penjualan emas selama masa PPKM lebih sulit daripada hari normal. Hal ini dikarenakan beberapa outlet emas Antam terpaksa harus ditutup.

"Emas ini tantangannya PPKM. Begitu PPKM, beberapa outlet tutup, nggak bisa datang pelanggan kita," ungkapnya.

Akibatnya, lanjutnya, penjualan emas perusahaan turun drastis. Pihaknya pun berharap agar pandemi ini bisa dikendalikan, sehingga mobilitas masyarakat bisa kembali normal.

"Dari sisi penjualan turun drastis. Kita harap Covid bisa dikendalikan," harapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, penjualan emas Antam pada semester I mencapai 13.341 kg atau 13,3 ton. Sampai akhir tahun, penjualan emas Antam ditargetkan bisa mencapai 18 ton.

"Target tahun ini 18 (ton). Melihat ini, kita harap bisa tercapai," ujarnya.

Kamis, 09 September 2021

[New post] Equityworld Futures | Saham Asia hentikan kerugian, perhatian pada “tapering’ bank sentral

csequityjakarta posted: " Equityworld Futures | Saham-saham Asia menguat pada perdagangan Jumat pagi, setelah mencatat kerugian dua hari tetapi masih dalam suasana gugup karena investor global bergulat dengan cara terbaik buat menafsirkan langkah hati-hati bank sentral mengakhiri"

Rabu, 08 September 2021

Equityworld Futures Jakarta SSC

Equityworld Futures Jakarta SSC


Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah Terseret Kekhawatiran Penyebaran Varian Delta

Posted: 08 Sep 2021 06:33 PM PDT

Equityworld Futures | Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu AS (Kamis pagi waktu Indonesia) karena terseret oleh kekhawatiran bahwa varian delta virus corona dapat memperlemah pemulihan ekonomi. 

Hal lain yang juga menekan pergerakan Wall Street adalah soal ketidakpastian tentang kapan Federal Reserve dapat menarik kembali kebijakan akomodatifnya. 

Kamis Pagi, Mayoritas Saham Asia Pasifik Dibuka Turun | Equityworld Futures

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 68,93 poin atau 0,20 persen, menjadi menetap di 35.031,07 poin.

Indeks S&P 500 berkurang 5,96 poin atau 0,13 persen, menjadi berakhir di 4.514,07 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 87,69 poin atau 0,57 persen, menjadi 15.286,64 poin. 

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi merosot 1,3 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor utilitas terangkat 1,79 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terbaik.

Apple dan Facebook melemah sekitar 1,0 persen setelah sebelumnya sempat berkontribusi mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi di sesi sebelumnya. 

Penurunan di dua raksasa Silicon Valley itu berkontribusi lebih besar dari perusahaan lain terhadap penurunan S&P 500 untuk sesi ini. 

Di sisi lain, isu varian delta juga menyebabkan Wall Street turun. Lebih dari 40,3 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 651.800 kematian terkait pada Rabu sore (8/9/2021), menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Statistik terbaru yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan, peningkatan harian rata-rata kasus di negara itu mencapai lebih dari 140.000 dalam periode tujuh hari yang berakhir Selasa (7/9/2021) lalu.

Investor menjadi lebih berhati-hati menyusul data penggajian Agustus yang lemah pada Jumat (3/9/2021). 

Sementara itu, tekanan dari kenaikan biaya-biaya, meskipun ekonomi melambat, telah meningkatkan kekhawatiran bahwa Fed dapat bergerak lebih cepat dari yang diperkirakan untuk mengurangi langkah-langkah moneter besar-besaran yang diberlakukan tahun lalu guna melindungi ekonomi dari pandemi virus corona.

Ekonomi AS "sedikit turun" pada Agustus karena meningkatnya kekhawatiran tentang bagaimana lonjakan baru kasus virus corona akan memengaruhi pemulihan ekonomi, kata The Fed pada Rabu (8/9/2021) dalam ringkasan laporan Beige Book terbaru tentang ekonomi.

Indeks S&P 500 telah merosot kurang dari satu persen dari rekor penutupan tertinggi Kamis lalu (2/9/2021), dan masih melonjak 20 persen tahun ini, didukung oleh kebijakan moneter akomodatif Fed.

"Investor menarik kelopak bunga dari bunga aster, dengan mengatakan, 'Ekonomi akan tumbuh, ekonomi tidak akan tumbuh,'" kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA. "Mereka tidak dapat mengambil keputusan, jadi mereka tidak memiliki komitmen untuk posisi jangka panjang."

Presiden Federal Reserve Bank St. Louis, James Bullard mengatakan kepada Financial Times bahwa Fed harus bergerak maju dengan rencana untuk memangkas program stimulus pandemi meskipun terjadi perlambatan dalam pertumbuhan pekerjaan.