Selasa, 13 Juli 2021

[New post] Equityworld Futures | Harga emas hari ini di Pegadaian, Rabu 14 Juli 2021

csequityjakarta posted: " Equityworld Futures | Harga emas hari ini di Pegadaian, Rabu 14 Juli 2021 Equityworld Futures | Pada Rabu (14/7/2021), harga emas untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram di Pegadaian mengalami penurunan Rp 4.000 dibanding hari Selasa (13/7/2021). Men"

Senin, 12 Juli 2021

Equityworld Futures Jakarta SSC

Equityworld Futures Jakarta SSC


Equityworld Futures | Wall Street melesat, tiga indeks utama cetak rekor penutupan tertinggi

Posted: 12 Jul 2021 07:57 PM PDT

 Equityworld Futures | Wall Street melesat, tiga indeks utama cetak rekor penutupan tertinggi

Equityworld Futures | Wall Street ditutup pada level tertinggi pada sesi perdagangan sebelumnya. Keperkasaan tiga indeks utama terangkat oleh saham Tesla dan sektor perbanakan karena investor mengamati awal musim pelaporan pendapatan kuartal kedua dan sejumlah data ekonomi.
Senin (12/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,36% ke 34.996,18 poin, indeks S&P 500 pun menguat 0,35% menjadi 4.384,63 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 0,21% ke level 14.733,24.
Indeks sektor keuangan, layanan komunikasi, dan real estat pada indeks S&P 500 masing-masing naik lebih dari 0,8%.
Pada sesi ini, saham Tesla melesat lebih dari 4% dan menjadi kontributor utama untuk penguatan indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Saham Tesla melaju karena pernyataan CEO Elon Musk di pengadilan yang menegaskan bahwa dia tidak mengendalikan Tesla, dan dia tidak menikmati keuntungan saat perusahaan kendaraan listrik itu melakukan akuisisi terhadap SolarCity pada tahun 2016.
Sementara itu, indeks perbankan pada indeks S&P 500 naik 1,3% menjelang laporan pendapatan kuartalan dari perbankan besar yang digelar minggu ini. Goldman Sachs dan JPMorgan diperkirakan akan melaporkan kinerja pada Selasa (13/7).

Tak ayal, saham JPMorgan Chase pun naik lebih dari 1% dan Goldman Sachs menguat lebih dari 2%. Hal tersebut berhasil mendorong kenaikan pada indeks Dow Jones.
Investor akan mengamati dengan cermat laporan kuartalan untuk petunjuk awal tentang berapa lama pemulihan ekonomi AS dapat berlangsung, dengan laba per saham kuartal yang berakhir bulan Juni untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan akan naik 66%, menurut data IBES dari Refinitiv.
Indeks S&P 500 telah reli sekitar 17% sepanjang tahun ini, dengan beberapa investor mempertanyakan berapa lama reli Wall Street dapat bertahan dan khawatir tentang potensi penurunan.


Harga Emas Hari Ini, Selasa 13 Juli 2021, Pantau Data Inflasi AS | Equityworld Futures



"Musim pendapatan akan disambut dengan hangat sebagai kesempatan untuk mengkonfirmasi bias yang ada," kata Mike Zigmont, Head of Trading and Research Harvest Volatility Management di New York.
"Bahkan jika perkiraan tidak secerah yang diharapkan oleh sebagian besar bullish, itu semua akan dirasionalisasikan," tambah Zigmont.
Fokus minggu ini juga akan pada serangkaian laporan ekonomi, termasuk data inflasi utama Amerika Serikat (AS) dan penjualan ritel. Selain itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan muncul di hadapan Kongres pada hari Rabu (14/7) dan Kamis (15/7) untuk menjelaskan pandangan tentang inflasi.
Di sisi lain, investor telah khawatir tentang inflasi yang lebih tinggi dan penyebaran varian virus corona Delta dalam beberapa sesi terakhir, dengan para pedagang terombang-ambing antara preferensi untuk saham bernilai ekonomi dan nama-nama pertumbuhan teknologi.

[New post] Equityworld Futures | Harga emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 946.000 per gram pada hari ini (13/7)

csequityjakarta posted: " Equityworld Futures | Harga emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 946.000 per gram pada hari ini (13/7) Equityworld Futures | Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Selasa (13/7). Mengutip"

Equityworld Futures Jakarta SSC

Equityworld Futures Jakarta SSC


Equityworld Futures | Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?

Posted: 11 Jul 2021 05:36 PM PDT

 Equityworld Futures | Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?

Equityworld Futures | Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.

Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir. Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan.

Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam.

"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021).


Rekomendasi Mingguan Emas 12 – 16 Juli 2021: Berpotensi Naik ditengah Naiknya Covid – 19 | Equityworld Futures



Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan.

"Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya.

Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.



Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas.

"Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya.

Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif.

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce.

"Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya.

Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif.


Minggu, 11 Juli 2021

[New post] Equityworld Futures | IHSG Berpeluang Menguat, Simak Saham Pilihan Hari Ini

csequityjakarta posted: " Equityworld Futures | IHSG Berpeluang Menguat, Simak Saham Pilihan Hari Ini Equityworld Futures | Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di tengah sentimen positif global. "IHSG berpeluang naik," kata Dire"

Kamis, 08 Juli 2021

Equityworld Futures Jakarta SSC

Equityworld Futures Jakarta SSC


Equityworld Futures | Wall Street melemah, terseret aksi jual akibat kekhawatiran pemulihan ekonom

Posted: 08 Jul 2021 05:02 PM PDT

 Equityworld Futures | Wall Street melemah, terseret aksi jual akibat kekhawatiran pemulihan ekonom

Equityworld Futures | Wall Street berakhir melemah karena aksi jual yang dilakukan investor. Seluruh indeks utama pun ditutup lebih rendah yang didorong oleh ketidakpastian seputar laju pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Kamis (8/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 259,86 poin atau 0,75% menjadi 34.421,93, indeks S&P 500 kehilangan 37,31 poin atau 0,86% ke 4.320,82 dan indeks Nasdaq Composite koreksi 105,28 poin atau 0,72% ke level 14.559,79.

Aksi jual pada bursa AS datang ketika pasar obligasi menguat dan menjadi tempat pelarian bagi investor yang mencari tempat yang aman.

Merasakan retakan dalam pemulihan ekonomi AS, investor mengakhiri posisi jual di pasar obligasi. Padahal yield US Treasury tenor acuan 10 tahun sudah turun untuk sesi kedelapan berturut-turut.



Harga Emas Tergelincir, Hentikan Kenaikan Lima Hari Beruntun | Equityworld Futures



Pada perdagangan sesi ini, sektor transportasi yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi anjlok 3,3%, penurunan harian terbesar sejak Oktober.

Selain itu, 11 sektor utama pada indeks S&P 500 berakhir merah, dengan sektor keuangan menderita persentase kerugian terbesar.

Namun, analis mencatat bahwa pasar tetap dekat dengan tertinggi historis.

"Kami masih efektif di level tertinggi sepanjang masa, jadi saya tidak akan membaca banyak tentang aksi pasar hari ini," kata Oliver Pursche, Senior Vice President Wealthspire Advisors, di New York.

"Pasar obligasi mencerminkan bahwa kemungkinan ada inflasi material dalam jangka waktu yang lama sangat tidak mungkin, dan itulah ketakutan yang telah mendorong imbal hasil naik sebelum reli baru-baru ini," tambah Pursche.

"Kami berada dalam skenario emas, dengan pertumbuhan yang cukup untuk mendukung ekonomi tetapi tidak terlalu banyak sehingga The Fed mengubah kebijakan di luar apa yang telah mereka umumkan," ujar dia lagi.

Pada hari Rabu (7/7), Federal Reserve sudah merilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbarunya, yang menunjukkan bank sentral belum percaya bahwa ekonomi telah sepenuhnya pulih. Namun perdebatan tentang kebijakan pengetatan telah dimulai dengan sungguh-sungguh terjadi.

Jumlah pekerja AS yang mengajukan aplikasi pertama kali untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga meningkat hingga 373.000 pada minggu lalu, sebuah tanda bahwa pemulihan pasar tenaga kerja AS tetap berombak.

Tindakan keras Beijing yang sedang berlangsung terhadap perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS juga menambah suasana pasar untuk menghindari aset risiko.

Sejak salvo pembukaan China selama akhir pekan terhadap aplikasi ride-hailing Didi Global Inc, Beijing telah memperluas pengawasannya terhadap perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS di luar sektor teknologi.

Saham Didi pun masih ambles 5,9%, sementara Alibaba Group dan Bidu Inc masing-masing turun 3,9% dan 3,7% pada perdagangan kali ini.

Bank-bank besar akan memulai pelaporan kuartal kedua minggu depan. Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan ada di agregat 65,4% untuk perusahaan dalam indeks S&P 500, naik dari perkiraan pertumbuhan 54% yang dibuat pada awal kuartal, berdasarkan data Refinitiv.

"Sama seperti data inflasi, saya ingin melihat pertumbuhan pendapatan selama dua tahun daripada satu tahun," kata Pursche. "Itu akan menjadi panduan yang jauh lebih baik tentang seberapa kuat pendapatan nantinya."

"Keluar dari pandemi, titik data satu tahun sangat terdistorsi sehingga hampir tidak relevan," pungkas dia.