Equityworld Futures | Wall Street Ambruk di Tengah AS-Tiongkok Saling Berbalas Tarif
Equityworld Futures | Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup merosot tajam pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah Gedung Putih mengonfirmasi rencana untuk meneruskan peningkatan tarif yang dramatis terhadap barang-barang Tiongkok.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Sedikit karena Imbal Hasil Treasury AS Menguat
Mengutip Xinhua, Rabu, 9 April 2025, Dow Jones Industrial Average turun 320,01 poin, atau 0,84 persen, dan ditutup pada level 37.645,59. S&P 500 turun 79,48 poin, atau 1,57 persen, menjadi 4.982,77, sehingga terhindar dari pasar yang lesu. Nasdaq Composite yang sarat teknologi anjlok 335,35 poin, atau 2,15 persen, menjadi 15.267,91.
Seluruh sektor utama S&P 500, dari 11 sektor yang ada, berakhir di zona merah. Sektor material dan barang konsumsi memimpin penurunan, masing-masing turun 2,96 persen dan 2,54 persen. Sektor keuangan mengalami penurunan terkecil, turun 0,41 persen.
Pasar melonjak lebih tinggi pada pembukaan sesi, dengan beberapa pedagang mengutip kondisi oversold dan optimisme atas kemungkinan negosiasi tarif dengan mitra dagang utama. Sentimen mendapat dorongan singkat setelah Presiden AS Trump mengunggah di Truth Social tentang 'panggilan telepon yang hebat' dengan penjabat Presiden Korea Selatan.
Selain itu, Menteri Keuangan Scott Bessent mengaku ada sekitar 70 negara telah mendekati AS untuk mencari jalan keluar dan negosiasi terkait penerapan tarif.
AS-Tiongkok saling berbalas tarif
Namun, reli tersebut dengan cepat memudar setelah Gedung Putih mengonfirmasi akan melanjutkan usulan kenaikan tarif tambahan sebesar 50 persen untuk barang-barang Tiongkok, sebuah langkah yang secara signifikan meningkatkan kebuntuan perdagangan dan mengguncang kepercayaan investor.
Tindakan yang diusulkan akan menaikkan tarif keseluruhan untuk impor dari Tiongkok menjadi 104 persen, yang memicu kembali kekhawatiran investor atas ketegangan perdagangan dan dampak ekonomi.
Volatilitas melonjak setelah berita tersebut, dengan Indeks Volatilitas Cboe (VIX), pengukur ketakutan Wall Street, melonjak lebih dari 14 persen menjadi 53,76 pada sore hari, menurut data FactSet.
Saham teknologi terpukul keras, dengan Apple memimpin penurunan pasar. Saham Apple, yang telah naik lebih dari empat persen pada awal hari, berbalik arah dan ditutup turun 4,5 persen. Saham tersebut kini telah jatuh sekitar 22 persen selama empat sesi terakhir, menandai kinerja empat hari terburuknya sejak 2008.
Di pasar obligasi, imbal hasil utang pemerintah AS bergerak naik karena investor menjual obligasi pemerintah AS berdurasi lebih panjang. Imbal hasil obligasi 10 tahun dan 30 tahun masing-masing melonjak 9,6 dan 12,3 basis poin menjadi sekitar 4,26 persen dan 4,71 persen, pada pukul 3 sore EST. Selama dua sesi terakhir, kedua imbal hasil membukukan kenaikan dua hari tertajam sejak awal 2023 dan Maret 2020.